AL-
INSAN KAMIL
Karya
Abdul Karim Al-Jili
Prof.
Dr. Yunasril Ali, MA
Judul lengkap kitabnya adalah al-insan
al-kamil fi ma’rifat al-awakhir wa al-awa’il (manusia paripurna tentang
pengenalan terhadap yang akhir dan yang awal.karya ini terdiri dari 2 juz dan
diterbitkan dalam satu jilid.berisi 63 bab; juz pertama mengandung 41 bab dan
juz kedua mengandung 22 bab.
Abdul al-karim ibn khalifah ibn ahmad ibn
mahmud al-jili mendapat gelar kehormatan
syekh(maha guru) dan Quthb al-din (poros agama) gelar tertinggi dalam sufi.
Maksud penulisan kitab ini adalah pengenalan
terhadap al-awakhir, yaitu makhluk tuhan berupa benda-benda fisikal yang muncul
pada tataran akhir dalam proses tajalli (penampilan diri) tuhan,dan tuhan itu
sendiri disebut sebagai al-awal.al-awail
adalah bentuk kata jamaknya,ditulis dalam bentuk jamak untuk melukiskan tentang
tuhan dan juga martabat-martabat yang ada dalam proses tajalli-Nya.dan makhluk
ciptaan-Nya merupakan bagian akhir dari tajalli-Nya.
Karya ini ditulis agar para pencari tuhan
dapat tertuntun dalam pengembaraannya menuju tuhan.ia berkeinginan agar tasawuf
tidak keluar dari koridor al-Qur’an dan sunnah.ia mengatakan bahwa pengetahuan
yang tidak berlandaskan pada al-Qur’an dan hadits adalah sesat.
Al-Qur’an
dan sunnah bukan hanya dijadikan legitimasi terhadap ilmu yang kita
miliki,tapi ia menjadi afirmasi yang meneguhkan iman kita.
Tokoh yang mempengaruhi
Al-faqih al-arif jamal al-din muhammad ibn
ismail al-mukaddasy (w.798H)
Al- syaikh al-arif abu bakar muhammad
al-hakkak
Abu al-ghayts ibn jamil (w.651H)
Syekh ismail ibn ibrahim sl-jabarti (w.806H)
Khawaja baha al-din muhammad ibn syah
al-naqsyabandi (w.828H) pendiri tarekat Naqsyabandiyyah.
Kitab al-insan kamil amat dipengaruhi oleh
pemikiran sufistik ibn arabi.istilah al-insan kamil itu sendiri semula
digunakan oleh ibn arabi.sementara al-jili lebih pada pengembangan pemikirannya
secara rinci,sistematis, dan komprehensif.
Ajaran sentral
Seorang sufi atau calon sufi akan mendekatkan
diri kepada Allah melalui penyucian hati.penyucian ini dilakukan dengan
amal-amal ibadah (tasawwuf ubudi) dan peningkatan kualitas keperibadian dan
tingkah laku ( tasawwuf akhlaqi).kedua tasawwuf ini disebut tasawwuf amali ( tasawuf praktis), dan upaya
pendekatan diri ini disebut proses taraqqi ( pendakian).
Seorang sufi harus melakukan
perenungan.dimulai dengan mengenal asal-muasal diri kita.kita berasal dari
tuhan,lalu bagaimana proses munculnya kita dari tuhan?proses ini ada yang
disebut tanazzul(gradasi),dan ta’ayyun ( entifiksi).
Kitab ini dimulai dengan kajian tentang tuhan
sebagai zat yang trasendent.kemudian, ia ingin melihat diri-Nya di luar
diri-Nya, maka untuk merelisasikan iradah-Nya ia menampakan diri-Nya melalui
alam semesta.proses ini adalah tanazzul atau dikenal dengan tajalli.
Komentar
Posting Komentar