Pada hari
selasa seperti biasa kami mendapat pembelajaran mata kuliah bahasa indonesia
dengan Dosen Pak Hernowo. Pada sesi itu, beliau menyampaikan beberapa poin
penting yang akan saya ramu menjadi jamu yang satu. Poin-poin itu adalah :
1.
Interaksi
2.
Membaca seolah kita sedang berdialog dengan sang penulis
3.
Mengaitkan apa yang kita baca dengan diri kita
4.
Constructivism
5.
Context
6.
Conectivism
7.
Plagiatism
Membaca adalah
hal penting. Dengan membaca maka wawasan kita akan semakin bertambah dan
menjadi lebih luas. Membaca adalah kunci keberhasilan dan kesuksesan. Perintah
agama yang pertama kali Allah berikan kepada Rasulallah saw adalah membaca. Ini
menandakan bahwa membaca sangan penting dalam kehidupan manusia. Agar manusia tau
tentang segala sesuatu dan yang terpenting adalah menghilangkan kebodohan. Kita
bisa belajar dengan orang hebat yang kita kagumi hanya dengan membaca
karya-karyanya. Karena” dengan membaca seolah-olah kita sedang berdialog dengan
sang penulis”.
Setelah membaca,
akan muncul keinginan untuk menulis. Apa saja yang kita dapat sebaiknya kita
catat. Karena bila suatu saat kita membutuhkannya dan kita lupa tentang hal
itu, maka dengan membaca kembali hasil tulisan kita maka kita akan ingat
kembali. Dalam pepatah arab disebutkan:
“Ilmu itu dalam tulisan bukan dalam hati”
Dalam membaca
dan menulis kita akan mampu mengaitkan itu semua satu persatu. Setelah itu,
kita kaitkan dengan diri kita sendiri. Context ( mengaitkan) adalah proses
perenungan dan muhassabah kita terhadap apa yang kita baca. Membaca dan menulis
bukan hanya aktivitas yang biasa saja. Tapi kedua hal itu bila kita hayati akan
melahirkan sesuatu yang baru. Seolah-olah setiap huruf bernyanyi, dan
menari-nari kepada kita.
Dizaman modern
seperti sekarang membaca bukan hanya harus diperpustakaan dan di tempat khusus.
Menulis pun demikian. Tidak seperti dulu, menulis hanya dilakukan dilembaran
kertas dan dikerjakan saat kita ada waktu.
Namun, semua
itu akhirnya bermetamorfosis menjadi lebih canggih. Dengan conectivism
(internet) kita bisa menjelajah lebih luas. Membaca dan menulis bisa diakses
kapanpun dan dalam kondisi apa pun. Itu mempermudah kita dalam membaca dan
menulis.
Setelah semua
itu, maka kita akan melahirkan sebuah karya dari hasil bacaan dan tulisan kita.
Sebagai insan akademisis kita harus paham bahwa orang dihargai dengan karyanya.
Namun, dalam karya itu perlu keorisinalan. Jangan sampai kita menjadi seorang
plagiat yang tak akan pernah di hargai. Pada intinya dizaman sekarang membaca
dan menulis telah bermetamorfosis.
Komentar
Posting Komentar